PT Bank Tabungan Negara (Bank BTN) bekerjasama dengan Perum Perumnas berupaya mewujudkan rumah murah melalui kredit pemilikan rumah (KPR) mikro dengan harga Rp 75 juta. Lantas, di mana lokasinya ?
Direktur Produksi Perumnas Kamal Kusmantoro mengatakan, untuk mewujudkan program tersebut mesti memperhitungkan harga bangunan dan tanah. Untuk bangunan sendiri dibandrol Rp 1,4 juta per meter. Oleh karena itu, Perumnas bakal mencari lahan dengan harga murah. Salah satunya di Jonggol, Bogor.
"Kita lagi cari supaya match programnya dengan BTN, kelihatannya bisanya di lokasi jauh Jabodetabek. Kita memang punya lokasi di Jonggol, 100 ha lebih," kata dia di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Dia mengatakan pembangunan rumah di Jonggol sendiri bukan tanpa kendala. Pasalnya, belum ada akses air minum di wilayah tersebut. Maka itu, dia akan meminta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk ketersediaan air minum.
"Mestinya kuat kalau ada bantuan sarana dan prasarana PUPR termasuk air minum, kalau dibantu PU kita hanya pematangan tanah dan bangun rumah kelihatannya bisa," kata dia.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, fasilitas kredit mikro bakal rilis 9 Februari 2017. Itu bertepatan dengan hari ulang tahun Bank BTN. "Sebenarnya sudah jadi mungkin akan kita launching pada hari ulang tahun BTN 9 Februari," ujar dia. KPR mikro ini ditujukan untuk pembelian rumah baru, second, bahkan renovasi. Tapi, KPR ini ditujukan untuk komunitas yang juga berlaku sebagai jaminan.
"Sebetulnya mikro bisa dipakai membeli rumah baru, renovasi, second, rumah jadi kita beli. Yang beli community sifatnya. Jadi kita nggak bisa melayani satu-satu tapi community. Misalnya, community pedagang baso, pedagang martabak dan sebagainya. Maksimum kita kasih Rp 75 juta," jelas dia.
Rumah sendiri akan dibangun Perumnas. Dia mengatakan, besarnya plafon kredit juga sama dengan harga rumah."Sama Rp 75 juta. Jaminan itu (komunitas) saja cukup," ujar dia.
Ditanya lokasi, Maryono mengincar beberapa tempat antara lain Semarang dan Bogor. "Kita mau coba Semarang sama daerah Bogor," tandas dia.
Direktur Produksi Perumnas Kamal Kusmantoro mengatakan, untuk mewujudkan program tersebut mesti memperhitungkan harga bangunan dan tanah. Untuk bangunan sendiri dibandrol Rp 1,4 juta per meter. Oleh karena itu, Perumnas bakal mencari lahan dengan harga murah. Salah satunya di Jonggol, Bogor.
"Kita lagi cari supaya match programnya dengan BTN, kelihatannya bisanya di lokasi jauh Jabodetabek. Kita memang punya lokasi di Jonggol, 100 ha lebih," kata dia di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Dia mengatakan pembangunan rumah di Jonggol sendiri bukan tanpa kendala. Pasalnya, belum ada akses air minum di wilayah tersebut. Maka itu, dia akan meminta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk ketersediaan air minum.
"Mestinya kuat kalau ada bantuan sarana dan prasarana PUPR termasuk air minum, kalau dibantu PU kita hanya pematangan tanah dan bangun rumah kelihatannya bisa," kata dia.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, fasilitas kredit mikro bakal rilis 9 Februari 2017. Itu bertepatan dengan hari ulang tahun Bank BTN. "Sebenarnya sudah jadi mungkin akan kita launching pada hari ulang tahun BTN 9 Februari," ujar dia. KPR mikro ini ditujukan untuk pembelian rumah baru, second, bahkan renovasi. Tapi, KPR ini ditujukan untuk komunitas yang juga berlaku sebagai jaminan.
"Sebetulnya mikro bisa dipakai membeli rumah baru, renovasi, second, rumah jadi kita beli. Yang beli community sifatnya. Jadi kita nggak bisa melayani satu-satu tapi community. Misalnya, community pedagang baso, pedagang martabak dan sebagainya. Maksimum kita kasih Rp 75 juta," jelas dia.
Rumah sendiri akan dibangun Perumnas. Dia mengatakan, besarnya plafon kredit juga sama dengan harga rumah."Sama Rp 75 juta. Jaminan itu (komunitas) saja cukup," ujar dia.
Ditanya lokasi, Maryono mengincar beberapa tempat antara lain Semarang dan Bogor. "Kita mau coba Semarang sama daerah Bogor," tandas dia.
0 comments:
Posting Komentar